Pj Gubernur Nana Sudjana serahkan remisi umum kepada 7.953 Orang Narapidana di Jateng

    Pj Gubernur Nana Sudjana serahkan remisi umum kepada 7.953 Orang Narapidana di Jateng

    Semarang - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Kanwil Jawa Tengah memberikan grasi umum kepada 7.

    953 narapidana pidana dan anak yang ditahan di Lapas, Rutan, dan LPKA di wilayah Jawa Tengah.

    Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis pada Sabtu (17 Agustus) oleh Pj Gubernur Provinsi Jawa Tengah Bapak Nana Sujana kepada dua orang perwakilan narapidana penerima remisi di Lapangan Tenis Lapas Kelas 1 Semarang

     

    Pj Gubernur kali ini didampingi Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah Tejo Harwanto, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kadiyono, dan Kepala Lapas Kelas I Semarang, Usman Majid.

    Kakanwil Tejo menjelaskan jumlah remisi yang diberikan.

    Tejo mengumumkan 7.748 orang mendapat remisi umum I dan 131 orang mendapat remisi umum II (segera dibebaskan setelah mendapat remisi karena masa hukumannya sudah habis).

    Dan untuk anak pidana, 73 orang mendapat Remisi Umum I dan 1 orang mendapat Remisi Umum II.

    Lapas Kelas I Semarang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan penghuninya total mendapat Remisi Umum terbanyak, kata Kakanwil sebanyak 924 orang akan menerimanya.

    Berdasarkan jenis tindak pidananya, jenis tindak pidana umum adalah yang terbanyak menerima remisi umum, yakni sebanyak 5.256 orang.

    Pemberian remisi umum juga berdampak pada penghematan anggaran negara.

    Sebab, jika masa hukuman penjara diperpendek maka biaya makan para narapidana juga akan berkurang.

    Menghemat anggaran sebesar Rp.12.681.730.000 (dua belas miliar enam ratus delapan puluh satu juta tujuh ratus tiga puluh ribu rupiah) untuk remisi umum tahun ini.

    Lebih lanjut Kakanwil Tejo menyampaikan bahwa keberhasilan pembinaan Narapidana Pemasyarakatan (WBP) di Lapas, Rutan dan LKPA tidak lepas dari kerja sama semua pihak.

    “Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, kepolisian, kejaksaan, dan instansi lainnya, ” kata Tejo.

    "Di beberapa daerah, perilaku narapidana berubah berkat kerja sama TNI dan Polri.

    Saya harap Pemerintah daerah, dunia usaha, TNI dan POL dapat bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas perubahan sikap dan perilaku warga binaan pemasyarakatan karena hampir 95% warga binaan pemasyarakatan di sini adalah warga Jawa Tengah.”

    Sementara itu kepada media, Pj Gubernur merespons positif terkait pembinaan di Lapas atau Rutan, khususnya Lapas Kelas 1 Semarang.

    "Saya melihat beberapa kegiatan yang mereka lakukan setiap hari, dan menurut saya ini sangat positif, '' kata Nana yang mengunjungi bengkel kerja di Lapas Semarang.

    "Kami berterima kasih kepada Pak Tejo, Kepala Kanwil Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah, yang benar-benar memberikan keterampilan kepada mereka."

    ''Karena mereka sangat membutuhkan keterampilan ketika kembali ke masyarakat, ” dia menambahkan.

    Wakil Gubernur berharap dengan adanya pembinaan, termasuk pemberian remisi, dapat menjadi modal bagi narapidana untuk berinteraksi kembali ke masyarakat secara utuh.

    “Kita harapkan mereka sudah mempunyai keahlian yang beragam, dan bisa berguna bagi keluarga dan masyarakat di sekitar, ” kata Nana.

    "Kami juga berharap kepada masyarakat harus menerima mereka dan tidak mempertanyakan tempat mereka di masyarakat setelah mendapat pembinaan fisik, mental, dan kejuruan di lembaga pemasyarakatan, akan kembali ke masyarakat dengan niat baik dan perilaku yang baik, '' tutupnya.

    Sebelumnya, Gubernur petahana juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meresmikan Masjid baru At-Taubah yang mampu menampung 1.000 jamaah.

    Hadir pada acara tersebut, Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah, Forkompinda Provinsi dan Forkompinda Kota Semarang.

    Tampak juga, Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenkumham Jateng, Kepala UPT se Kota Semarang dan para Pejabat Administrasi Kantor Wilayah.

    kemenkumhamjateng kemenkumhamri
    David Fernanda Putra

    David Fernanda Putra

    Artikel Sebelumnya

    Baju Adat Hiasi Upacara Hari Kemerdekaan...

    Artikel Berikutnya

    Desain Baru Pasport Sarat Akan Makna, Kado...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Ikuti Kami